RIJKI RAMDANI, DELEGASI UPI DI AJANG ASIA PACIFIC FUTURE LEADER CONFERENCE 2017 DI MALAYSIA



Bandung UPI

Rijki Ramdani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS UPI yang menjadi delegasi Indonesia pada acara Asia Pacific Future Leader Conference (APFLC) 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari 6-10 Desember 2017 ini diselenggarakan oleh Asia Pacific Leader Initiative yang berpusat di Selangor, Malaysia.



Tema tahun ini adalah Sustainable Development Goals (SDG’s) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia, baik dari generasi sekarang maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan sumberdaya alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi. Tujuan tersebut bisa dicapai melalui empat elemen tujuan pembangunan berkelanjutan: (1) Pertumbuhan dan keadilan ekonomi; (2) Pembangunan sosial; (3) Konservasi sumberdaya alam (perlindungan lingkungan); (4) Pemerintahan yang baik (good governance). Keempat elemen tersebut saling mendukung satu dengan lainnya, menciptakan tujuan pembangunan yang berkaitan dan berkelanjutan.

Kegiatan APFLC 2017, bertempat di Hotel Soleil dan gedung Malaysian Global Innovation & Creativity Centre, Malaysia. Acara ini menghadirkan 5 pembicara internasional yang dikemas dengan konsep Leader talk. Pada kesempatan ini para pembicara merupakan orang-orang pilihan seperti Stefan Priesner (UN DP Resident Coordinator for Malaysia, Brunei Darussalam and Singapore), Malala Yusafzay (The Youngest Nobel Prize Laureate), Prof. Jeffrey Sachs (Director of UN Sustainable Development Solutions Network, Special Advisor United Nations Secretary-General Antonio Guterres on the Sustainable Development Goals), Sarah Chen (Cofounder of Asia Women’s Circle), Prof. Tan Sri Zakri Abdul Hami (Science Advisor to the Prime Minister of Malaysia).

Rijki Ramdani mendaftar sebagai delegasi dari Indonesia. Dengan pengalaman organisasi yang dimiliki maka tim reviewer menganggap Rijki akan mampu memberikan kontribusi nyata dalam diskusi dan kegiatan lainnya. Setelah melalui proses pembimbingan esai, aplikasi pendaftaran, dan pembekalan menyeluruh, Rijki akan melakukan presentasi mini proyek, pentas budaya, kunjungan perusahaan, networking session, Focus Group Discussion (FGD), coaching, dan Kuala Lumpur race.

Adapun dalam sesi Focus Group Discussion dan presentasi mengangkat tema utama problem solving, para peserta aktif dalam FGD ini, kemudian dalam diskusi kelompok mengangkat masalah nasional dan masalah internasional, yang dituntut memberikan solusi dengan memaparkan strateginya di depan para pembicara utama dan juga di depan para delegasi dari negara-negara asia pasifik.

Menurut Rijki, ia bersyukur menjadi salah satu dari 300delegasi terpilih melalui seleksi ketat dari kurang lebih 4500 pendaftar se-asia pasifik. “Peserta konferensi berasal dari berbagai negara di Asia Pasifik seperti Malaysia, Filipina, Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, India, Bangladesh, Pakistan, Nepal, Australia, Jordan, Jerman, Inggris, Dhaka, Mongolia, China, Jepang, Timor Leste, Afrika hingga Amerika Serikat.” Tuturnya. Selain itu, Rijki mengungkapkan rasa senangnya menjadi wakil UPI di kancah internasional “Saya senang sebagai mahasiswa UPI bisa mewakili Indonesia di kancah ini. Selain pengalaman, kami mendapatkan banyak ilmu baru yang bisa diaplikasikan sekembalinya ke Indonesia, dan siap menerapkan ilmu kepemimpinan pada waktunya nanti.” pungkasnya.

Rangkain kegiatan APFLC 2017 ditutup dengan acara cultural night yaitu performance kebudayaan dari masing-masing Negara, pada kesempatan ini Rijki yang merupakan mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam asal Jawa Barat angkatan 2014 menampilkan tarian dengan pakaian khas dari Suku Sunda. (DN)


No comments:

Post a Comment