Lebih lengkapnya Download :
Size : 476 Kb
KAJIAN
AYAT AR-RAHMĀN [55] : 26-34
A. AL
QURAN SURAT AR-RAHMĀN [55] : 26-34
Artinya : “semua yang ada di
bumi itu akan binasa.(26) dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan.(27) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(28)
semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan.(29) Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?(30) akan
memperhatikan sepenuhnya kepadamu Hai manusia dan jin.(31) Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan?(32) jama'ah jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.(33) Maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?(34)”. (Q.S. Ar-Rahmān [55] : 26-34)
B. ASBAB
NUZUL AYAT
Surat Ar-Rahmān ini, sangat banyak sekali
mengundang perhatian seluruh umat islam, karena memiliki beberapa keunikan
tersendiri, salah satunya ada 31 ayat yang sama.
Pada surat ini, tidak seperti surat-surat
lain yang memiliki ayat asbabun nuzul yang banyak. Surat Ar-Rahmān hanya satu
ayat yang memiliki asbabun nuzul ayatnya yaitu Ayat yang ke-46. Sebelum
menginjak pada asbabun nuzul ayat itu, ada beberapa keterangan surat Ar-Rahmān
berikut.
Surah Ar-Rahmān adalah surah ke-55 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong
surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang
Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahmān yang terdapat pada ayat pertama surah
ini. Ar-Rahmān adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari
surah ini menerangkan kepemurahan Allah. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan
memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat
nanti.
Surat Ar-Rahman adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al Qur'an.
Entah mengapa, tanpa mengesampingkan surat lain dalam Al Qur'an, surat ini
menyita perhatian saya. Surat ini memiliki kata yang begitu indah dan mengalir
berirama dan tanpa terasa air mata menetes, satu ,demi satu.
Beberapa keterangan tadi bahwa surah Ar-Rahmān itu adalah surat untuk mengingatkan
kita pada kekufuran adanya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Surah Ar-Rahmān
ayat 46 memiliki asbabun nuzul bahkan surah Ar-Rahmān pun tersendiri tidak ada
asbabun nuzulnya, hanya ayat ke 46.
Artinya : “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabb-nya ada
dua syurga.” (Q.S. Ar-Rahmān [55] : 46)
Pada Tafsir Jalalain (2008, hlm.
999), diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abusy Syaikh di dalam Kitab
al-‘Azhamah, yang bersumber dari ‘Atha’. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Ibnu Syaudzab, dan diterangkan bahwa ayat ini (Ar-Rahmān:
46) turun berkenaan degan Abu Bakar ash-Shidiq. Bahwa suatu hari Abu Bakr
ash-Shidiq menerangkan hal kiamat, timbangan, syurga, dan neraka. Kemudian dia
menambahkan bahwa dirinya ingin menjadi rerumputan yang dimakan binatang, dan
tidak diciptakan Allah (sebagai manusia). Ayat ini (Ar-Rahmān: 46) turun sebagai
kabar gembira bagi orang yang takut menghadapi peradilan Allah, dan karenanya
mempersiapkan diri dengan melaksanakan segala perintah-Nya
Asbabun nuzul ayat 46 ini
menerangkan bahwa kita harus takut dengan adanya beberapa peradilan yang Allah
tentkan untuk umat yang senantiasa beribadah dan beramal. Jadi seorang muslim
hdaknya kita selalu beriman supaya kita tidak masuk kepada hal-hal yang tidak
enak terhadap diri kita.
C. MAKNA
GLOBAL
Pada surat Ar-Rahmān ini, bahwa kita bisa
ambil makna keseluruhan yaitu ayat-ayat yang kami ambil dengan 9 ayat ini,
keseluruhannya mengenai apa-apa yang ada di bumi dan dilangit dan juga
bagaimanakah apabila kita melalaikan semua hal itu. Pada ayat sebelum ke 26
diterangkan bahwa ayat itu Allah menurunkan banyak nikmat pada bumi dan langit,
dan Allah perjelas lagi dalam ayat ke-26 bahwa Allah yang menurunkan nikmat itu
akan dijadikan sebuah kehancuran, kecuali dzat yang maha kuasa yaitu Allah swt.
Tidak hanya nikmat yang Allah berikan tetapi segala sesuatu yang telah
diciptakan oleh Allah akan mengalami kehancuran, malaikat yakin bahwa merekan
pun pasti binasa, pernyataan itu sesuai dengan Tafsir Al-Qurthubi (2009, hlm.
542) yaitu Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah. Allah bersifat Baqa
(kekal) ketika makhluk binasa karna adanya Allah swt.
Setelah manusia tahu bahwa semua yang ada
dimuka bumi atau pun langit akan binasa, manusia pun berlomba-lmba meminta
karunia Allah dan Allah pun dan hanya Allah lah yang bisa memenuhi kebutuhan
atas apa yang di mintanya, itu dikatakan dalam Al-Quran itu adalah kesibukan
Tuhan yang mengendalikan dan memenuhi kebuthan semua makhluk di alam raya dalam
kehidupan dunia, sesuai dengan Tafsir Al-Mishbah (2002,
hlm. 350).
Dengan
berbagai pernyataan diatas, ayat yang ke-33 ini menerangkan bahwa jin dan
manusia tidak akan bisa melintasi langit dan bumi melainkan mempunyai kekuatan,
dan kekuatan itu hanya dmiliki oleh Allah swt. Ini sesuai dengan Tafsir Al-Mishbah (2002, hlm. 350). Jadi ini menerangkan jin
dan manusia tiu tidak ada apa-apanya dimata Allah, tidak mempunyai kekuatan untuk
bisa menembus hal itu dan ini merupakan mengingatkan kepada kita bahwa nikmat
manakah yang kalian dustakan? Sungguh kita tidak boleh kufur terhadap nikmat
yang Allah berikan kepada kita.
D. PENDAPAT
PARA MUFASIR
1. Ayat Kedua Puluh Enam
Artinya : “semua yang ada di
bumi itu akan binasa”. (Q.S. Ar-Rahmān [55]: 26)
Dengan
saya membaca terjemahan ayat ini bahwa di muka bumi ataupn dilangit akan binasa
atau akan hancur, karena Allah yang menciptakan dan Allah pula yang menghancurkannya.
Menurut
Tafsir Al-Azhar (1983,
hlm. 193) bahwa setiap yang ada di permukaan alam ini, baik di bumi ataupun di
langit, tidak ada yang akan kekal semuanya akan fana atau binasa bukan saja
yang bernyawa, yang tidak pun akan fana seperti matahari, bulan, bintang dan
lain sebagainya.
Berbeda dengan Tafsir
Al-Mishbah (2002, hlm. 597) letak perbedaanya adalah makhluknya, bahwa apa-apa
yang telah diciptakan oleh Allah swt. Itu akan mengalami binasa, ttapi
Al-Mishbah menuliskan yang binasa itu hanyalah makhluk yang berakal seperti
jin, manusia dengan mengacu pada kata kullu man, jadi man itu
diartikan siapa, siapa itu adalah makhluk yang berakal.
Dalam Tafsir Al-Qurthubi (2009, hlm. 542) bahwa ayat ini memang
menerangkan smua yang ada di bumi di langit akan binasa tetapi kebinasa itu
adalah sesuatu kenkmatan yaitu kematian dan dengan kematian semua orang menjadi
sama.
MasyaAllah, barakAllahu fiikum Akhy..
ReplyDeleteSekarang jadi guru di SMAN 1 ya?