Hadits Nabi SAW, menganjurkan kita bersiwak,
“Siwak adalah pembesih mulut dan sebab ridhonya Rabb.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dengan semakin majunya dunia ilmu pengetahuan, semakin banyak pula bermunculan produksi pasta gigi. Akan tetapi, pemakaian pasta gigi tidak lantas menjadikan gigi terbebas dari kemungkinan timbulnya masalah, misalnya, timbulnya kebusukan, nafas tidak segar, gusi berdarah dan lainnya akibat zat-zat yang terkandung di dalamnya.
Terlebih jika sisa-sisa makanan masih bersarang di celah-celah gigi. Berbeda dengan pasta gigi biasa, siwak mempunyai banyak keutamaan, yakni untuk membersihkan dan mencegah menetapnya sisa-sisa makanan yang terdapat di celah-celah gigi.
Sebuah penelitian tentang siwak menunjukkan, siwak mempunyai zat anti bakteri yang mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut, sehingga gigi menjadi sehat dan mencegah timbulnya gigi berlubang dan gigi menjadi sehat. Efek desinfektan yang terdapat di dalam siwak dapat dipergunakan untuk menghentikan pendarahan gusi.
Mineral yang terdapat di dalam siwak adalah:
- Natrium.
- Klorida.
- Kalium.
- Sodium Bikarbonat.
- Kalsium Oksida.
- Kandungan zat inilah yang berfungsi untuk membersihkan gigi.
Karena khasiat yang terkandung dalam kayu siwak itulah, terutama untuk menguatkan gigi dan memutihkannya sampai-sampai ada sebuah perusahaan pasta gigi yang memproduksi pasta gigi dengan memanfaatkan getah pohon Araq (bahan siwak).
Bau harum dan rasanya yang enak, timbul dari minyak alamiah berjumlah 1 persen dari seluruh komposisi. Selain itu di dalam siwak juga terdapat enzim yang mencegah penyakit gusi.
Dalam kitab Ath-Thubbun Nabawi (Medis Nabawi) yang disusun dijelaskan manfaat siwak antara lain :
- - membersihkan mulut,
- - membersihkan gusi,
- - mencegah pendarahan
- - menguatkan penglihatan
- - mencegah gigi berlubang
- - menyehatkan pencernaan
- - menjernihkan suara
- - membantu pencernaan makanan
- - memperlancar saluran nafas (bicara)
- - menggiatkan bacaan
- - menahan tidur
- - meridhokan Allah Ta’ala
- - dikagumi malaikat
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Fakta Ilmiah
Sebuah penelitian pada 2004 membandingkan pembersihan gigi dengan siwak dan sikat gigi bercampur pasta gigi. Hasilnya, gigi lebih bersih bila dibersihkan dengan siwak.
Pada 1986 dan 2000, World Health Organization (WHO) menyarankan penggunaan siwak untuk membersihkan gigi. Salah seorang peneliti siwak, Ramli Mohammed Diabi, menghabiskan 17 tahun masa hidupnya hanya untuk meneliti kegunaan siwak.
Dia berpendapat, siwak juga berfungsi untuk menghilangkan efek kecanduan bagi perokok aktif. Siwak adalah ranting pohon Salvadora persica. Pohon itu juga disebut de ngan arak atau peelu. Di kalangan masyarakat Muslim, penggunaan siwak sangat popular karena hukumnya sunah.
Kayu siwak marak digunakan sebagai pembersih gigi mulai Timur Tengah menuju Asia Selatan, kemudian bersambung ke Asia Tenggara.
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan Rowdatt, rektor Institut Perkumanan pada Universitas Rostoc. Dalam tulisannya itu ia berkata, “Saya telah membaca tentang siwak yang digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi. Seketika itu, saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan ggi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut dan gigi dari berbagai penyakit, bagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.”
Dalam penemuan ini terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah SAW. Mukjizat pertama, yaitu manfaat-manfaat yang tampak pada siwak. Dengan ini, berarti Rasulullah SAW adalah orang pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai macam penyakit. Mukjizat kedua, yaitu bagaimana Muhammad SAW bisa mengetahui dari sekian juta jenis pohon-pohonan, bahwa pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi manusia?
Sebuah penelitian tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain.
Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal Treatment’. (berbagai sumber/jurnalhajiumroh)
Terlihat hasil copy-paste ya? rada aneh formatnya
ReplyDelete