STRUKTUR SINAPSIS
Pada setiap neuron, terminal aksonnya
membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis.
Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan membran prasinapsis yang
menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit atau badan sel
berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran dendrit atau
badan sel yang dituju. Membran yang demikian dinamakan membran pascasinapsis.
Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut celah
sinapsis.
Di dalam tombol sinapsis
terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls ke neuron berikutnya.
Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkan implus, dalam
sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung dalam sitoplasma, yang
disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis neurotransmiter, contohnya
asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin berada pada
seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin berada pada sistem saraf simpatik;
sementara dopamine dan serotonin terdapat pada otak. Asetilkolin dan
noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang terdapat pada
mammalia.
PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SINAPS
Anda telah mengetahui bahwa
rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar
tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls. Perhatikan Gambar 9.5. Impuls
diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel
saraf. Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron
lain. Jadi, ada berapa macamkah penghantaran impuls?
Dalam sel saraf terjadi proses
penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf
disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan
impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena kelebihan kation atom
Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang keluar
akson.
Keadaan seperti ini disebut
polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na– K dan sifat membran
akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+
dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat membran akson yang permeabel
terhadap K, maka K + dapat keluar lagi.
Jika terjadi rangsang kuat,
permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah.
Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi.
Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menyebabkan rantai
reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls
berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa
pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut
waktu refraktori.
Proses penghantaran impuls yang
kedua adalah penghantaran impuls antarsel saraf. Perhatikan gambar 9.6 berikut.
Titik - titik (celah) pertemuan
antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap
neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis.
Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis
berfungsi meneruskan rangsang.
Membran pre-sinapsis akson
neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit
neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai
penerima rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang
disebut celah sinapsis.
Bila impuls telah berada di
ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga
neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung
dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu
asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang
terdapat di seluruh sistem saraf.
Jika impuls tiba di tombol
membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran
pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke
celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis.
Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh
enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya
asetilkolinesterase.
Jika neurotransmiternya
dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini
akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi. Simaklah
penghantaran impuls antarsel saraf pada Perhatikan Gambar 9.6 !.
Apabila tubuh Anda mendapatkan
rangsang dari luar, dengan melakukan 2 macam proses penghantaran tersebut,
impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.
Selain gerakan melalui jalur
itu, ada juga gerakan yang melalui jalur perjalanan berbeda yang disebut gerak
refleks. Berikut adalah penjelasan mengenai gerak refleks.
GERAK REFLEKS
Mungkin Anda pernah
memeriksakan kesehatan Anda di rumah sakit. Salah satu hal yang dilakukan
dokter adalah menyuruh duduk dengan posisi kaki dapat bergerak bebas di atas
tanah, dokter juga menyuruh menutup mata. Tiba-tiba tanpa sepengetahuan Anda,
dokter memukul lutut Anda menggunakan martil. Apa yang terjadi? Ya, tungkai
kaki bawah Anda bergerak ke depan. Itu adalah salah satu contoh gerakan
refleks.
Gerak refleks adalah gerakan
spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran.
Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian tiba-tiba misalnya menarik kaki
dengan segera setelah menginjak puntung rokok yang masih menyala. Jalur
perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Berdasarkan tempat konektornya,
refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis dan refleks kranialis.
Refleks tulang belakang
(refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat di sumsum tulang belakang.
Contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh benda panas atau kaki terkena
duri.
Refleks otak (refleks
kranialis) yaitu jika konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata
terpejam karena kilat.
KESIMPULAN MEKANISME KERJA SINAPSIS
Apabila impuls sampai pada
tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan neurotransmiter. Selanjutnya,
neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis.
Kedatangan impuls tersebut
membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi
depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk
menyatu dengan membran prasinapsis.Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter
dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis,
neurotransmiter ini berdifusi menuju membran pascasinapsis. Setelah impuls
dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis
neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang
menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula
sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga
sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.
terimakasih artikelnya telah mambatu saya dalam mengerjakan tugas
ReplyDelete