Cara Meyakinkan Pertolongan Allah


Perkara yakin atau tidaknya, tanyalah pada diri sendiri. Pada diri manusia keyakinan itu pasti ada hanya saja keyakinan tersebut ada yang memang sepenuhnya yakin ada pula yang sebagian saja keyakinannya. Dengan demikian yakin terhadap pertolongan Allah harus yakin terlebih dahulu kepada Allah secara keseluruhan.

Hakikat yakin kepada Allah nampak dalam beberapa tahapan lemah, karena yang memiliki keyakinan bukanlah orang yang cerah sanubarinya, lapang dadanya dan berseri mukanya saat melihat kekuatan islam, kemuliaan penganutnya dan berita gembira kemenangannya.


Yakin adalah milik orang yang percaya kepada Allah bila kegelapan telah hitam pekat, sangat sempit, kesulitan sudah bertumpuk-tumpuk, dan semua umat saling menyatakan sikap permusuhan dengan terang-terangan. Karena sesungguhnya harapannya kepada Allah sangat besar dan dia yakin bahwa kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa dan masa depan untuk agama ini. Pemberian paling penting yang diberikan kepada seseorang adalah yakin, sebagaimana dalam hadits:

Artinya: "Mintalah kepada Allah yakin dan afiyat, maka sesungguhnya seseorang tidak diberikan setelah yakin yang lebih baik dari pada afiyah.” (Shahih al-Jami).

Dengan demikian keyakinan itu sangat penting sekali, maka saatnya keyakinan tersebut harus didapatkan dengan melaui keercayaan diri sendiri:

1.  Kita hidup pada hari ini, bukan kemarin dan bukan pula esok. Setiap permalasalahn yang kemarin janganlah dibawa untuk esok hari, buatlah masalah kemarin menjadi evaluasi dalam perbaikan hari ini. Sebagaimana hadits Rasulullah yang artinya “Orang yang hari ini sama dengan hari kemarin, atau orang yang hari esok sama dengan hari ini, orang itu akan merugi. Orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin orang itu sungguh celaka, tetapi apa bila hari ini lebih baik dari kemarin, atau hari esok lebih baik dari hari ini, maka orang itu akan beruntung”

2.    Lihatlah sesuatu dari banyak sudut. Ada sebuah perumpamaan dari pelajaran SMP.
Gambar pertama bahwa itu adalah gambar petani yang sedang memakai topi caping yang dilihat dari angkasa. Gambar kedua adalah gambar kacamata atau bisa juga penjual yang sedang memikul dua keranjang dengan kayu pikulan. Maka kesimpulannya janganlah kalian melihat sesuatu itu dari satu sudut karena akan membuat keyakinann kita hanya disitu saja. Keyakinan kita harus satu yaitu Allah tetapi bukan sekedar yakin kepada Allah yakinlah pada segala yang sudah diberikan oleh Allah.

3.   Dunia lebih luas dari yang kita lihat. Manusia semakin tua cara berpikir terhadap dunia sangat luas, berarti keyakinan tersebut diibaratkan luasnya dunia, apabila kita sudah yakin segala yang ada didunia ini adalah milik Allah, maka otomatis keyakinan atas pertolongan Allah pun ada.

Penulis:
Rijki Ramdani
Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam
Universitas Pendidikan Indonesia - Kota Bandung

No comments:

Post a Comment