Tadabur Al-Qur'an


Latar Belakang
1. Kekecewaan Rasul yang diabadikan dalam (QS. Al-Furqân [25]: 30) , kenyataannya memang banyak ummat Muhammad yang acuh tak acuh dalam memanfaatkan  al-Qurán sebagaimana terjadi pada Ahlul Kitab.

2. Seperti juga kebanyakan Ahlul Kitab, banyak ummat Muhammad saw yang memahami al-Qurán tak lebih dari sekedar memahami dongengan belaka.
Kekecewaan Rasul
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآَنَ مَهْجُورًا
Dongengan Belaka
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Pola Interaksi Dengan Al-Qur’an
Definisi Etimologis/Bahasa
Tadabbur’ artinya ”memandang kepada akibat sesuatu dan memikirkannya”. 

Mentadabburi perkataan maksudnya; ”memperhatikannya dari permulaan hingga akhir, kemudian mengulangi perhatian itu berkali-kali”. 

Oleh karenanya, ada yang mengatakan, bahwa kata tadabbur itu berasal dari pengertian memandang kepada bagian-bagian akhir berbagai urusan serta akibat-akibatnya, 
atau dengan kata lain memandang sesuatu dibalik sesuatu dan memahami akibat yang akan ditimbulkannya.  Contohnya; ”memperhatikan perkataan”, sebagaimana firman Allah Ta’ala, ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami)..” (Al-Mu’minûn: 68)

Tadabbur Qur’an?
Menurut Ibnul Qayyim: 
   “Menajamkan mata hati terhadap makna-makna al-Qur’an, dan memusatkan pikiran untuk merenungi dan mempelajarinya.” 
Perumpamaan Tadabbur Qur’an.
“Ibarat orang mencari mutiara di dasar samudera, ia harus menyelam dan membongkah batu-batu karang di dasar kedalaman samudera itu, begitulah orang bertadabbur, bersungguh-sungguh; membaca, mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan al-Qurán”.
Quote Hasan al-Bashri 
Hasan al-Bashri mengatakan, “Demi Allah, tadabbur Al-Qur’an bukan dengan menghafal huruf-hurufnya namun mengabaikan batasan-batasan-hukum-nya, sehingga ada yang mengatakan, ‘Aku telah membaca semua Al-Qur’an’, namun Al-Qur’an tidak terlihat pada akhlak dan amalnya.” (Tafsîr Ibnu Katsîr, jld. VII, hlm. 64, cet. Thayyibah).

Kenapa Tadabbur Qur’an?
“Karena tadabur adalah pola interaksi yang diinginkan dan disukai al-Qurán dari siapa saja yang ingin dapatkan mutiara-mutiaranya“.
Tadabbur Cara Yang Disukai Al-Qur’an
 كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Apakah Tujuan Tadabbur qur’an??
Ada 2 tujuan utama tadabbur al-Qurán;
Agar dapat merasakan secara langsung hakekat kebenaran bukti bahwa al-Qurán adalah firman Allah dan mukjizat terbesar nabi Muhammad saw.

Dengan Tadabbur akan terbuka kunci-kunci qalbu yang selama ini tertutup, karena Qalbu adalah alat paling utama untuk dapatkan pesan-pesan al-Qurán. 

Merasakan Bukti Al-Qur’an
Membuka Kunci Qalbu

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”.
(QS. Muhammad [47]:24.)

Konsep Bertadabbur
Alam raya adalah Qur’an visual/ bergambar
Alqur’an adalah Alam tulisan
Muhammad saw adalah Qur’an bergerak.
Kebenaran?
Adalah apa yang ditetapkan Allah dan rasul-Nya walaupun tidak sesuai dengan akal pengetahuan.
Fakta/Kebenaran Empiris
Bukanlah apa yang terindera semata, tetapi fakta/ kebenaran empiris adalah apa yang dinyatakan  Allah dan rasul-Nya walau kadang tak terindera.
Kesimpulan
Tadabur sangat bermanfaat bagi setiap muslim dan muslimah

No comments:

Post a Comment