Apa
yang ingin Anda dapatkan dalam hidup? Hidup senang di dunia, dan bahagia di
akhirat? Pasti. Sehat wal afiat dan jauh dari penyakit? Pasti juga. Mau awet
muda? Siapa yang tak mau. Mau lebih cantik atau tampan? Sebagian besar orang
pasti mengejarnya. Untuk mendapatkan semua itu dan sederet manfaat lainnya,
cukup hanya melakukan satu hal, yaitu berpuasa pada hari Senin dan Kamis secara
rutin.
Ternyata,
selain menjadi anjuran dalam Islam, berpuasa memiliki manfaat yang luar biasa
dan beragam. Nabi Muhammad rutin melakukan ibadah puasa Senin Kamis. Itulah
sebabnya, puasa jenis ini dihukumi sunnah. Sebagian umat Islam di seluruh dunia
mengikuti sunnah tersebut.
Beragam
Manfaat Puasa Senin Kamis
Manfaat puasa Senin Kamis tentu saja secara spiritual, yaitu
mendapatkan pahala. Namun, selain itu terdapat beragam manfaat lainnya, salah
satunya dari sisi kesehatan. Sejumlah pakar menyebutkan puasa dapat membantu
menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.
Sebut
saja misalnya proses pembersihan badan, khususnya alat pencernaan dan
detoksifikasi racun. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak. Bukankah ini
masalah kesehatan manusia zaman sekarang?
Puasa
pun bermanfaat untuk menjaga agar kita selalu awet muda. Karena, puasa bisa
menghambat proses penuaan sel-sel dalam tubuh. Alhasil, fisik kita terlihat
lebih segar.
Selain
itu, puasa juga bisa menjadi alat pengendali nafsu seks. Jangan salah, nafsu
seks tak terkendali bisa membahayakan. Itulah gunanya puasa Senin Kamis yang akan
menjadi pengatur ritme dan mengendalikan nafsu hewani tersebut. Sehingga,
kehidupan seks Anda akan lebih baik.
Dahsyatnya
Puasa Senin Kamis
Puasa
merupakan ibadah yang lazim dilakukan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Hal
ini bisa dilihat dari catatan sejarah yang ada. Sebagian manusia pada zaman
dahulu mempraktikkan puasa sebagai ritual yang dipercaya untuk memberikan
kesehatan bahkan keabadian. Di antaranya orang-orang Mesir Kuno yang meyakini
bahwa kelebihan makanan akan menyebabkan datangnya berbagai macam penyakit.
Oleh karena itu, mereka menganggap asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh
perlu dikurangi.
Di
samping itu, Aflaton dan Socrates, filsuf Yunani Kuno, menjalankan puasa
sebagai gaya hidup yang baik dan juga sebagai pengobatan. Pythagoras pun juga
percaya bahwa puasa dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Begitu pun juga
dengan kepercayaan orang-orang Inca di Peru dan suku-suku Amerika lainnya.
Mereka percaya bahwa puasa yang mereka lakukan dapat menjadi upaya untuk
penebusan dosa.
Dewasa
ini, puasan selain diamalkan oleh umat Islam, juga diamalkan oleh agama-agama
besar di dunia. Yakni yahudi, kristen, dan Budha. Namun, setiap agama memiliki
tata cara dan waktu pelaksanaannya yang berbeda. Misalnya, umat Islam melakukan
puasa wajib sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Orang-orang Yahudi berpuasa pada
hari Yom Kippur, yakni hari raya yahudi yang jatuh pada tanggal 9 Oktober.
Sedangkan orang-orang Budha berpuasa pada hari ekadashi, yakni puasa pada hari
ke sebelas terhitung setelah bulan purnama.
Puasa
yang dilakukan oleh pemeluk agama-agama besar di dunia ini mempunyai tujuan
masing-masing. Akan tetapi, semuanya mengakui bahwa dengan puasa akan banyak
manfaat yang dapat diambil. Seperti telah disinggung di atas, orang Mesir Kuno
berpuasa agar menjadi sehat dan Pythagoras berpuasa untuk memurnikan pikiran.
Begitupun
dengan puasa yang disyariatkan Islam. Tidak hanya kesehatan dan kemurnian
pikiran yang akan didapat dari puasa Senin Kamis, tetapi juga masih banyak
kedahsyatan dan manfaat puasa Senin Kamis yang lainnya.
Puasa
Bisa Mempertajam Kecerdasan
Telah
disebutkan bahwa salah satu manfaat puasa Senin Kamis adalah
menjernihkan pikiran manusia. Hal itu dikatakan oleh Pythagoras, seorang filsuf
yang tidak asing lagi di telinga kita. Pernyataan Pythagoras tersebut, tentu
saja meyakinkan kita bahwa puasa Senin Kamis sangat bermanfaat untuk
menjernihkan dan mempertajam pikiran. Namun, untuk lebih jelasnya, perlu
ditinjau dari sudut pandang ilmiah dan dalil-dalil dari ayat Al-Quran dan
hadis.
Jelas
sudah bahwa puasa adalah upaya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
puasa, seperti makan, minum, dan lain sebagainya dari terbit fajar hingga
terbenam matahari. Selama berpuasa, tentunya tubuh kita tidak mendapatkan
asupan makanan dan minuman dari pagi hingga saatnya berbuka. Keadaan ini juga
berarti tidak ada asupan glukosa dalam tubuh kita selama berpuasa. Sedangkan
glukosa merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh otak manusia.
Otak
yang memiliki jutaan sel saraf, memproses kognisi yang meliputi berbagai proses
mental untuk memperoleh pengetahuan, di antaranya adalah berpikir, mengingat,
memutuskan sesuatu, dan memecahkan masalah. Dalam memproses semua itu, otak
sangat membutuhkan glukosa yang diambil dari asupan makanan. namun, kerja otak
yang sangat membutuhkan glukosa ini tidak akan terpengaruhi pada saat berbuka.
Allah
Swt telah menciptakan tubuh manusia dengan penuh kesempurnaan. Di dalam tubuh
kita ada sistem pengatur energi yang sanagat canggih. Jadi, apabila terjadi
hal-hal yang menyebabkan keseimbangan tubuh terganggu, tubuh akan mulai
bereaksi dengan cepat. Reaksi ini terus terjadi untuk mengembalikan
keseimbangan tubuh seperti semula. Oleh karena itu, jika tubuh merasakan
kekurangan glukosa, maka tubuh akan segera bereaksi untuk menghasilkan glukosa
dari sumber lainnya.
Dalam
keadaan tidak ada pembakaran dalam tubuh dan mulai merasa kekurangan energi,
mendorong otak untuk bereaksi. Menurut Dr. Bahar Azwar, rangsangan otak memaksa
kelenjar pankreas mengeluarkan glukagon. Ia membakar glikogen yang tersimpan di
hati menjadi glukosa. Namun, bila glukosa yang dihasilkan belum tercukupi,
dimulailah pembakaran lemak di dalam tubuh.
Dari
proses tersebut banyak manfaat dan dampak positif yang akan dirasakan tubuh.
Kesediaan glukosa dalam otak pun menjadi seimbang. Jadi, otak pun akan tetap
berjalan normal sekalipun tubuh kekurangan makanan. lebih lanjut, Dr. Bahr
Azwar menegaskan bahwa pada saat tidak ada asupan makanan ke dalam tubuh, usus
akan beristirahat.
Saat
usus beristirahat, sari makanan akan berkurang. Jadi beban darah yang
membawanya akan berkurang. Itu sebabnya, darah yang ada dalam otak, tidak perlu
lagi dikerahkan untuk membawa sari makanan dari dalam usus. Ketika itulah
pikiran akan merasa tenang dan segar.
Memberikan
Ketenangan Jiwa
Manfaat puasa Senin Kamis lainnya adalah memberikan
ketenangan jiwa. Menurut Imam Barakat Abdullah balawiy Al-hadad, puasa
memiliki ruh (jiwa) dan bentuk. Bentuk dari puasa adalah menahan diri dari
makan, minum, dan bersetubuh mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya
matahari yang disertai dengan niat. Sedangkan ruh dari puasa adalah menahan
diri dari melakukan perbuatan dosa dan perbuatan haram, serta mengerjakan
amalan fardhu dan sunnah.
Dengan
demikian, orang yang berpuasa tidak hanya menjalani bentuk puasa, tetapi harus
memiliki ruh dari puasa yang dilakukannya. Karenanya, puasa yang dilakukannya
akan diterima oleh Allah Swt dan menjadikannya termasuk orang-orang yang
memiliki jiwa yang suci. Sebab, orang-orang seperti itulah yang dapat
mengontrol jiwa dan perilakunya.
Dengan
kemampuan ini, secara otomatis orang yang terbiasa berpuasa akan mampu
mengendalikan diri dan jiwanya. Ia akan merasakan kedamaian dan ketenangan
hidup di dunia dan akan mendapatkan pahala surga yang terbaik di akhirat.
Jiwa
yang tenag adalah jiwa yang terbebas dari dosa dan maksiat. Sebaliknya,
orang-orang yang terbiasa melakukan dosa dan maksiat akan terganggu jiwanya.
Sebab, jiwa setiap manusia tidak menghendaki jasadnya melakukan
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Hal ini dapat kita lihat pada
sabda Rasulullah Saw yang menjadikan jiwa sebagai salah satu ukuran perbuatan
dosa. Rasulullah Saw bersabda:
Kebaikan
adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu serta
engkau tidak suka jika masalah itu dilihat orang lain (HR. Muslim).
Kekuatan
jiwa untuk menilai baik buruk suat perkara, sangat mudah dimengerti jika kita
menyadari bahwa asal jiwa atau ruh manusia adalah dari Allah Swt. Oleh karena
itu, jiwa manusia tidak akan menerima perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan syariat Allah Swt.
Penemuan
Terbesar Manfaat Puasa
Seorang
dokter ahli asal Rusia, dr. Yuri Nikolayev menganggap puasa sebagai penemuan
terbesar dalam bidang kesehatan. Menurutnya, puasa mampu membuat seseorang
menjadi awet muda dan sehat secara fisik, mental, dan spiritual. Bahkan, sebuah
lembaga di Amerika Serikat menyebutkan puasa sebagai cara terbaik untuk
memperindah dan mempercantik
No comments:
Post a Comment