I. Definisi
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable.
Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah
Gradien konsentrasi larutan adalah perbedaan konsentrasi anatara 2
macam larutan
II.Persamaan
Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport
nutrien melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti
bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga
tidak membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
III. Perbedaan
Untuk memahami perbedaan tentang difusi dan osmosis harus dipahami
konsepnya dahulu dengan baik. Perlu Anda perhatikan pada definisi masing-masing
(silahkan baca ulang definisi di atas).
Dari definisi tersebut konsep yang perlu ditanamkan dengan baik bahwa:
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut
tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa
tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :
A
B
Gambar A adalah peristiwa osmosis.
penjelasan:
Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma
dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan
dengan sel yang sebelah kiri.
karena definisi osmosis adalah perpindahan pelarut bukan perpindahan
zat terlarut, maka akan terjadi perpindahan pelarut dari sel sebelah kiri ke
sebelah kanan.
Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi
peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah
partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
dengan kata lain untuk membedakan osmosis dan difusi dapat dilihat dari
2 aspek , yaitu:
ada tidaknya membran; jika ada berarti osmosis, jika tidak ada berarti
difusi.
objek apakah yang pindah. jika pelarut adalah osmosis, jika partikel
yang pindah adalah difusi.
1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan
perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi
karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor pasif melalui
peristiwa difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
a. Difusi
Proses ini merupakan perpindahan
molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah
tanpa melalui selaput membran.
Gambar 1.1 proses terjadinya difusi.
Proses difusi sering terjadi
pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses ini,
yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup udara, di dalam tubuh
akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi. Contoh lain proses
difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan dengan
air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang
konsentrasinya rendah. Pada masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda.
Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas, maka kecepatan
difusi sirup lebih besar pada gas. Berdasarkan hal itu coba Anda cari lagi
contoh proses difusi lain yang pernah Anda ketahui!
b. Osmosis
Untuk memahami tentang osmosis,
perhatikan Gambar di bawah ini. Gambar tersebut menunjukkan proses osmosis. Air
akan berpindah dari A menuju B melalui membran semi permeabel sehingga
diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan
antara A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda.
Setelah terjadi osmosis, maka gambar prosesnya menjadi seperti berikut.
Gambar
1.2 Osmosis
Dari ilustrasi itu dapat
disimpulkan bahwa osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang
berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
(hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang
berkonsentrasi seimbang (isotonis). Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar,
dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.
c. Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu
difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu
mekanisme transpor dari membran sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada
kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan
pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga
tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan
membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu
protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa
sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
No comments:
Post a Comment